Alat ukur intensitas hujan
Alat ukur intensitas hujan - Hujan merupakan sistem kondensasi yaitu pengembunan atau pergantian wujud benda ke wujud yg lebih padat yaitu benda tersebut adalah uap air di atmosfer jadi butir air yang cukup berat dan lama – kelamaan dapat jatuh di daratan, dalam sistem tersebut berlangsung dua sistem yang berlangsung bersamaan yang dapat mendorong kumpulan udara tambah jenuh dan jadi hujan, yaitu pendinginan udara atau menambahkan uap air ke udara.
Menurut pengetahuan klimatologis pola iklim di Indonesia terbagi jadi 3 bagian, meliputi pola monsunal, pola ekuatorial dan pola local.
- Pola Monsunal = pola hujan berupa unimodal yang hanya memiliki satu puncak musim hujan. Pada pola ini terdapat 3 bulan curah hujan yang relatif tinggi atau disebut juga musim hujan dan berlangsung terhadap bulan DJF ; Desember, Januari, Februari dan terdapat juga 3 bulan dengan curah hujan rendah atau musim kemarau yang berlangsung terhadap bulan JJA, yaitu Juni, Juli, Agustus, pas 6 bulan sisanya adalah jaman peralihan yaitu 3 bulan jaman peralihan kemarau ke musim hujan dan 3 bulan peralihan musim hujan ke kemarau.
- Pola ekuatorial memiliki ciri pola bimodal yaitu memiliki 2 curah puncak hujan yang umunya berlangsung terhadap bulan Maret dan Oktober yaitu pas posisi matahari berada di dekat ekuator.
- Pola local memiliki ciri – ciri wujud pola hujannya juga unimodal yaitu satu puncak hujan tetapi waktunya berlawanan dengan pola hujan terhadap jenis monsoon.
Hujan adalah komponen utama berasal dari daur kembali air, hujan juga jadi sumber air. Curah hujan yang kecil sanggup menyebabkan keseimbangan air terhadap suatu wilayah mengalami pergantian yg cukup besar, lebih-lebih kembali terhadap wilayar tropis. Variabel hujan(presipitasi) yaitu : curahan(tebal), lama(durasi), dan intensitas hujan jadi aspek mutlak didalam pengendalian air.
Hujan berfungsi bagi makhluk hidup lebih-lebih bagi manusia itu sendiri, hujan sanggup dimanfaatkan sebagai irigasi dan pengairan sawah dan para petani sangat butuh air itu agar pertanian mereka senantiasa berjalan.
Hujan juga berpengaruh terhadap kegiatan orang – orang di perkotaan setiap harinya, sebab tentu saja kegiatan kita dapat terhalang kalau hujan deras berlangsung jikalau layaknya kegiatan pariwisata yang dapat terhenti sebab cuaca buruk.
Jadi apakah tersedia alat untuk mengukur intensitas hujan?
Alat untuk mengukur intensitas hujan adalah Rainfall sensor atau didalam bhs Indonesia adalah sensor turun hujan. Sensor pandai hujan ini mengukur curah hujan dengan resolusi 0.2 mm dan akurasi 1% untuk curah hujan sampai 12.7 cm. Mekanisme tipping bucket dipasang terhadap stainless stell dengan bantalan kuningan.
Jadi kenapa kita harus Mengenakan Rainfall Sensor?
Fungsi Rainfall sensor atau sensor hujan inij kalau kita dihadapkan dengan problema pertanian di mana para petani butuh pas yang pas atau kondisi lingkungan yang agar sebagian tanaman petani yang butuh intensitas curah hujan yag cukup besar sanggup tumbuh dengan baik, maka rainfall sensor ini sanggup digunakan untuk memilih pas tanam tersebut agar bisnis mereka jadi lebih intensif.
Rainfall sensor juga sanggup berfungsi terhadap area perkotaan yang biasanya hanya memiliki area reasapan air yang sedikit, rainfall ini berfungsi mengukur intensitas curah hujan yang turun diperkotaan dan jadi acuan indeks untuk memilih area – area mana saja yg memiliki curah hujan tinggi agar sanggup dibuat area resapan air atau pembukaan area terbuka hijau
Demikian artikel diatas, semoga berfungsi untuk Anda. Terima kasih sudah datang ke web site kami
Jika Anda tertarik kita juga menjajakan Rainfall sensor jenis paling baik untuk Anda, silahkan hubungi sales kami.
Kantor : Jl. Radin Inten II No. 62, Duren Sawit Jakarta 13440
Email : sales@alatuji.com
Phone : 0816 1740 8925
Phone : (021) 8690 6777
Fax : (021) 8690 6770
Whatsapp : 0812 8006 9024
Whatsapp : 0812 9595 7914