Lahan Gambut

Lahan Gambut


Lahan gambut – Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia  tambah bertambah, hal selanjutnya sudah pasti merubah tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia dan berkurangnya lahan untuk kegiatan pertanian, keterbatasan lahan ini memicu berkurangnya kegiatan pertanian terhadap lahan – lahan marjinal termasuk lahan Gambut.

Apa itu lahan gambut?



Contoh Lahan Gambut di Amerika Latin

Lahan Gambut merupakan suatu bentang alam berupa lahan yang tersusun berasal dari hasil tanah pepohonan yang tergenang air supaya Lahan ini mempunyai suasana anaerobic. Pada lahan gambut material organik didalamnya tetap menumpuk di dalam kurun selagi yang benar-benar lama supaya membentuk susunan demi susunan yang mempunyai ketebalan lebih berasal dari 50 cm. Peristiwa lahan gambut ini banyak dijumpai di kawasan – kawasan suntuk air(banyak terkandung genangan air) seperti rawa, lembah, cekungan, sampai pantai.

Lahan Gambut lebih dari satu besarnya masih berupa hutan yang menjadi habitat atau rumah bagi satwa liar/langka dan termasuk bagi ekosistem tumbuhan. rimba gambut/lahan gambut ini mempunyai kemampuan seperti hutan umunya yaitu dapat menyerap dan menaruh karbon di dalam jumlah yang besar, karbon yang tersimpan berasal dari permukaan sampai ke di dalam tanahnya dapat meraih lebih berasal dari 10 meter.

Lahan gambut/Hutan gambut ini termasuk dapat menaruh simpanan air huja sampai 13 kali berasal dari ukuran lahan selanjutnya , gara-gara itu sumbangsi berasal dari Lahan Gambut benar-benar perlu di dalam hidrologi dan ekosistem, tidak benar satu manfaat luar biasanya berasal dari Lahan Gambut ini yaitu dapat menyerap air yang memadai banyak selagi musim penguhan dan menyediakan air  pula selagi musim kemarau berkepanjangan dan sudah pasti jika lebih dari satu tempat kehilangan lahan gambut ini dapat memicu rusaknya ekosistem untuk wilayah sekitarnya.

Proses pembentukan lahan gambut

Lahan Gambut terhadap awalnya terbentuk berasal dari sisa – sisa pohon, dedaunan, rerumputan sampai sisa – sisa hewan yang sudah lama membusuk atau pun yang baru mati, Tanah Gambut ini umunya terbentuk di areal yang basah penuh genangan air, Pada Lahan Gambut proses dekomposisi(pembentukan) di lahan Gambut ini terkendala gara-gara suasana anaerob atau suasana dimana suatu lingkungan kekurangan sejumlah oksigen yang memicu jumlah organisme pengurai berkurang.


Proses Pembentukan Lahan Gabut

Lapisan – susunan terhadap Lahan Gambut ini terbentuk di dalam kurun selagi yang memadai lama sekitar 1000 – 5000 tahun, lebih-lebih rimba Gambut di Indonesia saja diperkirakan terbentuk di dalam kurun selagi 6.800 sampai 4.200 tahun yang lalu. Semakin di dalam tanah gambut maka tambah tua pula umurnya , proses pembentukan Lahan Gambut berkisar antara 0-3 mm persegi pertahunnya.

Awalnya proses pembentukan lawan gabut ini yaitu berasal dari sebuah danau yang dangkal yang dipenuhi tanaman air dan vegetasi lahan basah lainnya. Tumbuhan air itu sesudah itu mati dan terurai lalu membentuk lebih dari satu susunan organic di dasar danau tersebut. Lapisan demi susunan terbentuk di atas tanah bermineral, di dalam lebih dari satu kurun selagi danau yang tadi terkandung banyak tumbuhan terurai itu menjadi penuh dan terbentuklah susunan gambut, susunan gambut ini yang akan memenuhi danau yang disebut gambut topogen.

Pada susunan Topogen ini masih dapat hidup, lalu hasil pelapukan yang sebelumnya akan terbentuk menjadi susunan baru yang lebih tinggi  berasal dari permukaan danau yang semula. Karena tetap – menerus terkandung susunan baru maka terbentuklah cembungan seperti kubah selagi tanah gambut yang tumbuh di atas susunan gambut topogen adalah gambut ombrogen. Jenis tanah gambut ini lebih rendah kesuburannya disbanding berasal dari topogen. Pembentukan gambut ombrogen ditentukan oleh curah air hujan yang mempunyai manfaat sebagai dampak pencucian (Bleaching) supaya memicu kekurangan mineral.

Persebaran Lahan Gambut

Persebaran Lahan Gambut secara tekhnis dikelompokkan ke di dalam style lahan basah, lebih-lebih hamper setengah lahan basah di wajah bumi ini berupa lahan gambut. Jumlahnya mancapai 3% berasal dari keseluruhan daratan yang tersedia , meski di dalam jumlah yang keci, lahan gambut ini menaruh cadangan karbon dua kali lebih banyak disbanding lahan atau hutan yang lainnya. Lahan Gambut ini dapat kita jumpai hampi disetiap Negara, berasal dari iklim kutub, sub tropis hinga tropis seperti Indonesia.


Peta persebaran Lahan Gambut

Bagian warna coklat adalah lahan gambut

Salah satu umpama berasal dari hutan gambut yang memadai besar tersedia di wilayah, Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia. Selain tempat selanjutnya di Asia Tenggara terkandung lahan gambut tropis seperti Indonesia,Thailand, Myanmar dan lahan gambut tropis skala kecil ditemukan di tempat Karibia, Afrika termasuk di Amerika Latin.

Asia Tenggara sendiri mempunyai lahan gambut tropis terluas sekita 60% gambut tropis atau sekitar 27 hektar. Lahan Gambut terhadap areal Asia Tenggara meliputi 12% daratan dan sekitar 83% masuk ke wilayah Indonesia yang masing – masing terletak di Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Lahan Gambut di Indonesia mempunyai hetebalan berasal dari 1 sampai 12 meter, dan lebih dari satu Lahan Gambut di Indonesia ditemukan sampai 20 mtr. lebih untuk ketinggiannya.

 Kerusakan lahan gambut

Lahan Gambut tambah berkurang setiap harinya gara-gara pembabatan liar oleh manusia. Seperti menjadi lahan pertanian, perkebunan, perumahan sampai untuk pabrik. Lahan gambut di Asia tenggara dan Indonesia ini menghadapi kehancuran yang luar biasa gara-gara ulah manusia yang merubah manfaat lahan menjadi kebun kelapa sawit dan pulp.


Pembabatan Lahan Gambut
Kerusakan lahan gambut ini awalnya bermula berasal dari pembabatan hutan (land clearing), pohon – pohon selanjutnya di babat habis sampai hanya lahan kosong yang tersisa lalu selagi proses pembersihan lahan selesai masuk ke proses pengeringan lahan gambut, hal ini yang memicu lahan gambut kehilangan tampungan airnya dan memicu lahan gambut menjadi turun berasal dari posisi permukaan awalnya.

Lahan gambut dapat menaruh 550 G ton karbon, jumlah ini hamper serupa dengan 75% karbon yang tersedia diatmosfir bumi kita. Bahaya dampak rusakny lahan gambut tidak hanya dirasakan terhadap areal regional saja tetapi termasuk berdampak terhadap bencana global, pergantian iklim, menambah emisi karbon ke atmosfer sampai rusaknya ekosistem alam dan hewan dan hal itu termasuk akan berdampak terhadap kelangsungan hidup manusia.

Sumber : https://jurnalbumi.com/lahan-gambut/

Lahan gambut merupakan lahan yang umunya mempunyai banyak sekali unsur hara yang benar-benar baik untuk pertanian atau pekebunan akan tetapi kudu dibatasi di dalam perluasan lahan ini supaya lahan gambut yang mempunyai ekosistem dan kehidupan didalamnya selamanya terjaga.

Untuk lahan gambut yang sesungguhnya sudah dipilih untuk menjadi lahan perkebunan dan untuk memilih lahan gambut itu sebaiknya dilakukan pengukuran, pengukuran selanjutnya untuk paham suhu dan beragam macam suasana lahan gambut itu sendiri dan juga seberapa tinggi kah air yang dikandung di dalam lahan gambut tersebut. Pengukuran suhu dan air dapat dilakukan dengan mengfungsikan sebuah alat  perekam information atau yang disebut information logger. Data logger ini adalah seperangkat alat elektronik yang dapat memproses Info di dalam kurun selagi tertentu, yang dihubungkan dengan sensor tertentu, alat ini dapat menaruh Info secara time series atau berkala.

Sensor ini yang akan digunakan untuk mengkonversikan besaran fisik berupa perintah otomatis, lalu dikirimkan ke mikroprosesor untuk diolah kembali. Nah menjadi tak sekedar pengukuran suhu itu sendiri, Data logger dapat mengukur ketinggian. Dengan sensor unik yang dimiliki perangkat Water Level Data Logger Starter Kit, dan sudah pasti akan mempermudah penelitian Anda untuk information berkenaan suhu dan ketinggian air yang terkandung di dalam lahan gambut.

Bagaimana? sudah mengertikah Anda berkenaan Lahan gambut, semoga artikel diatas berfungsi untuk Anda menerima kasih sudah mengunjungi web site kami.

Jika Anda perlu alat ukur ketinggian air atau alat ukur mutu air kita termasuk menyediakannya silahkan hubungi ke sini ya : 

Kantor          : Jl. Radin Inten II No. 62, Duren Sawit Jakarta 13440
Email            : sales@alatuji.com
Phone           : 0816 1740 8925
Phone           : (021) 8690 6777
Fax                : (021) 8690 6770
Whatsapp     : 0812 8006 9024
Whatsapp     : 0812 9595 7914
 

  

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »